Kesehatan

Panduan Membangun Kekuatan Emosional pada Anak Anda.

Membangun Kekuatan Emosional pada Anak

Anak belajar mengelola emosi sejak dini penting untuk dilakukan. Dalam masa pertumbuhkembangannya, anak-anak akan mengalami berbagai situasi dan pengalaman baru. Pengalaman ini akan berpengaruh terhadap emosi yang mereka miliki. Anak tidak akan tahu bagaimana merespon sebuah hal dengan benar jika tidak diajarkan.

Respon emosi anak terhadap sesuatu sampai tantrum, kesedihan atau kemarahan yang berlebihan, stres atau bahkan terjadi tindak kekerasan merupakan hal yang pastinya orang tua tidak inginkan. Kondisi tersebut mungkin saja akan sering anak lakukan jika dirinya tidak diajarkan mengelola emosi.

Pentingnya Mengajarkan Anak Mengelola Emosi

Jangan meremehkan perkembangan emosi anak kecil hanya mereka masih kecil. Ekspresi emosi anak yang diremehkan bahkan dianggap tidak penting dapat menyebabkan efek psikologis yang berbahaya pada perkembangan anak. Jika hal ini terjadi dan tidak diatasi, maka dapat membekas dan berakibat ke tindakan lainnya pada masa mendatang.

Perilaku tidak baik yang dilakukan anak semasa pertambahan usianya tidak hanya timbul secara mendadak, melainkan sebagian perilaku tersebut masih berkaitan dengan masa lalunya dan efek psikologis yang dialaminya saat kecil. Dan seringkali orang tua tidak ingin memahami permasalahan tersebut sehingga semua dikembalikan kepada anaknya.

Ketidakpedulian tersebut dan tidaknya mengajak anak belajar mengelola emosi yang dapat menyebabkan berbagai permasalahan bagi perkembangan perilaku anak dalam berbagai bentuk. Misalnya seperti suka berkelahi, melakukan perundungan, mudah terpancing emosi, kemarahan yang sulit dikendalikan, dan lainnya.

Agar hal-hal tersebut tidak terjadi pada anak, maka penting untuk mengajarkan anak mengelola emosinya. Anak yang diajarkan mengelola emosi akan membuat perkembangan psikologisnya lebih stabil dan dapat terkontrol.

Poin Kunci:

  • Membangun kekuatan emosional pada anak sangat penting untuk perkembangan mereka.
  • Menjelaskan dan mengajarkan anak cara mengelola emosi merupakan langkah penting dalam mendukung keberhasilan mereka.
  • Anak yang memiliki kecerdasan emosional yang baik lebih mampu mengatasi tantangan dan memiliki hubungan sosial yang sehat.
  • Penting untuk memberikan contoh yang baik dan memberikan pujian yang konstruktif pada anak.
  • Mengajarkan anak mengungkapkan emosi mereka dengan cara yang sehat dan produktif juga merupakan keterampilan penting yang harus diajarkan.

Pentingnya Mengajarkan Anak Mengelola Emosi

Jangan meremehkan perkembangan emosi anak kecil hanya karena mereka masih kecil. Ekspresi emosi anak yang diremehkan bahkan dianggap tidak penting dapat menyebabkan efek psikologis yang berbahaya pada perkembangan anak. Jika hal ini terjadi dan tidak diatasi, maka dapat membekas dan berakibat pada tindakan negatif pada masa mendatang.

Perilaku buruk yang ditunjukkan oleh anak-anak tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi sebagian besar perilaku ini masih berkaitan dengan masa lalu dan efek psikologis yang dialami saat kecil. Seringkali orang tua tidak ingin memahami permasalahan tersebut dan mengembalikannya kepada anak. Ketidakpedulian ini dan ketidaktepatan mengajarkan anak untuk mengelola emosi dapat menyebabkan berbagai masalah dalam perkembangan perilaku anak. Misalnya, anak mungkin menjadi suka berkelahi, melakukan intimidasi, mudah terpancing emosi, sulit mengontrol kemarahannya, dan lain sebagainya.

Untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi pada anak, penting untuk mengajarkan anak cara mengelola emosinya. Anak yang diajarkan mengelola emosi akan memiliki kondisi psikologis yang lebih stabil dan terkontrol. Selain itu, anak juga akan belajar bagaimana merespons situasi dengan tepat dan tidak melampiaskannya dengan perilaku negatif.

Pentingnya Mengajarkan Anak Mengelola Emosi

Dalam mengajarkan anak mengelola emosi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengajarkan mereka cara menenangkan diri. Jika anak sedang marah, biarkan mereka istirahat sejenak dan berikan waktu untuk meredakan amarahnya. Ajak mereka untuk mengatur napas dan jauhkan mereka dari situasi yang memicu kemarahan. Selanjutnya, ajak anak untuk berbicara dengan baik-baik dan cari solusi untuk menyelesaikan masalah yang menyebabkan kemarahan tersebut.

Cara berikutnya adalah mengajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan mereka. Anak yang tidak diajarkan cara mengungkapkan perasaan cenderung sering meledak-ledak, memukul, menendang, atau berteriak ketika mereka marah. Mereka tidak tahu bagaimana cara verbal untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Oleh karena itu, ajarkan anak belajar mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata yang sesuai dengan situasi emosi yang mereka alami, seperti kata-kata untuk kebahagiaan, ketakutan, kemarahan, kekesalan, gugup, dan lain sebagainya.

Memberikan pujian pada anak juga merupakan cara yang efektif untuk mengajarkan mereka mengelola emosi. Ketika anak sedang marah, kecewa, atau dalam situasi lain yang mempengaruhi emosi mereka, berikanlah pujian jika ada sesuatu yang bisa dipuji dari perilaku mereka dan yang dapat membuat mereka merasa lebih tenang. Namun, penting untuk memberikan pujian dengan wajar, karena pujian yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada anak.

Akhirnya, sebagai orang tua, penting juga untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi. Perilaku orang tua memiliki pengaruh kuat pada anak, jadi jika Anda ingin anak Anda dapat mengelola emosi dengan baik, tunjukkanlah bahwa Anda juga dapat mengelola emosi dengan baik. Jangan berteriak atau marah-marah secara berlebihan, tunjukkanlah ekspresi emosi dengan bijak, dan lakukanlah hal-hal yang ingin Anda ajarkan kepada anak.

Strategi Membangun Kecerdasan Emosional pada Anak
Ajarkan anak cara menenangkan diri
Ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan
Berikan pujian pada anak
Berikan contoh yang baik dalam mengelola emosi

Cara Mengajarkan Anak Mengelola Emosi

Setelah mengetahui pentingnya anak belajar mengelola emosi, sebagai orang tua, kita memiliki peran penting dalam mengajarkan anak bagaimana mengelola emosinya dengan baik. Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan:

Ajarkan Anak Cara Menenangkan Diri

Ketika anak mengalami kemarahan atau emosi negatif lainnya, penting untuk mengajarkan mereka cara menenangkan diri. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memberi mereka waktu dan ruang untuk meredakan amarahnya. Biarkan anak mengambil napas dalam-dalam dan membiarkan emosinya mereda sebelum mencari solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapinya.

Selain itu, kita juga dapat mengajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, menghitung hingga sepuluh, atau membayangkan tempat yang tenang dan nyaman. Mengajarkan anak untuk menyadari dan merespons emosinya dengan tenang dapat membantu mereka mengatasi situasi yang menantang dengan lebih baik.

Ajarkan Anak untuk Mengungkapkan Perasaan

Penting bagi anak untuk dapat mengungkapkan perasaannya dengan baik. Kita dapat mengajarkan mereka kata-kata yang sesuai untuk mengungkapkan perasaan seperti bahagia, sedih, marah, atau kesal. Ajak anak berbicara tentang apa yang mereka rasakan dan mengapa mereka merasakannya.

Selain itu, kita juga dapat mengajarkan anak untuk mengenali tanda-tanda fisik yang mengindikasikan perasaan tertentu, seperti jantung berdebar saat marah atau perut kembung saat sedih. Dengan mengajarkan anak untuk mengungkapkan perasaannya, mereka dapat belajar untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan berkomunikasi dengan orang lain dengan lebih efektif.

Berikan Pujian pada Anak

Memberikan pujian pada anak merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengajarkan mereka mengelola emosi. Pujian yang diberikan dengan cara yang konstruktif dan spesifik dapat membantu anak merasa dihargai dan didukung. Misalnya, kita dapat memberikan pujian ketika mereka berhasil mengendalikan emosi mereka dalam situasi yang sulit.

Namun, penting juga untuk memberikan pujian yang seimbang, tidak berlebihan, dan tetap berfokus pada usaha dan kemajuan anak, bukan hanya pada hasil akhir. Dengan memberikan pujian yang tepat, kita dapat membantu anak membangun kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola emosi.

Pentingnya Mengajarkan Anak Mengelola Emosi

Tabel 1: Cara Mengajarkan Anak Mengelola Emosi

Ajarkan Anak Cara Menenangkan Diri Ajarkan Anak untuk Mengungkapkan Perasaan Berikan Pujian pada Anak
Ajarkan anak teknik-relaksasi dan memberi mereka waktu untuk meredakan amarahnya. Ajari anak kata-kata yang sesuai untuk mengungkapkan perasaan dan ajak mereka berbicara tentang apa yang mereka rasakan. Berikan pujian dengan cara yang konstruktif dan spesifik, fokus pada usaha dan kemajuan anak.
Biarkan anak mengambil napas dalam-dalam dan memberi mereka ruang untuk mengatasi emosi negatif. Ajarkan anak untuk mengenali tanda-tanda fisik yang mengindikasikan perasaan tertentu. Pujian yang seimbang, tidak berlebihan, dan tetap fokus pada usaha anak.

Dengan mengajarkan anak cara mengelola emosinya, kita membantu mereka untuk berkembang menjadi individu yang dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Selain itu, pengelolaan emosi yang baik juga dapat meningkatkan hubungan interpersonal dan membantu anak untuk menjadi diri mereka yang sejati.

Ajarkan Anak Cara Menenangkan Diri

Jika kemarahan anak masih dalam batas wajar, maka jangan menegurnya. Biarkan anak untuk istirahat dan memberi waktu untuk meredakan amarahnya. Jika sudah merasa lebih tenang, bawa anak menjauh dari hal yang membuatnya marah dan berikan ucapan yang dapat membuatnya lebih tenang.

Namun jika anak malah bereaksi lebih agresif, maka Anda harus menghentikannya segera. Buat anak duduk selama 1-2 menit untuk mendinginkan pikirannya. Ajak mereka untuk mengatur napas, lalu bicarakan dengan baik-baik solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang membuat anak marah.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengajarkan anak cara menenangkan diri:

  1. Ajarkan teknik pernapasan yang tenang dan dalam. Biarkan anak mengambil napas dalam-dalam dan menghitung hingga 10 sebelum mengeluarkan napasnya. Ulangi beberapa kali hingga anak merasa lebih tenang.
  2. Ajarkan anak untuk mengalihkan perhatiannya ke hal-hal positif. Bantu mereka mencari kegiatan atau hobi yang dapat mengalihkan perhatian dari emosi negatif. Misalnya, menggambar, membaca buku, atau bermain musik.
  3. Bantu anak mengidentifikasi emosi yang sedang dirasakannya. Ajak mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Misalnya, jika anak sedang marah, mintalah mereka untuk mengatakan apa yang menyebabkan marah dan mengapa mereka merasa seperti itu.
  4. Ajarkan anak untuk menggunakan kalimat-kalimat yang menenangkan diri. Misalnya, “Aku bisa mengendalikan emosiku,” atau “Aku bisa menyelesaikan masalah ini dengan tenang dan bijaksana.” Latih mereka untuk mengucapkan kalimat-kalimat ini ketika mereka sedang marah atau sedih.

Tabel berikut ini memberikan ikhtisar tentang cara mengajarkan anak cara menenangkan diri:

Teknik Deskripsi
Teknik pernapasan Ajarkan anak cara mengatur napas dan mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.
Pengalihan perhatian Bantu anak mencari kegiatan atau hobi yang dapat mengalihkan perhatian dari emosi negatif.
Ekspresikan perasaan Ajarkan anak untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata.
Kalimat menenangkan diri Ajarkan anak untuk menggunakan kalimat-kalimat yang menenangkan diri ketika mereka sedang marah atau sedih.

Dengan mengajarkan anak cara menenangkan diri, Anda membantu mereka mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi yang penting. Ini akan membantu anak-anak menghadapi tantangan emosional dengan lebih baik dan mempromosikan perkembangan kesehatan mental mereka. Ingatlah untuk memberikan contoh yang baik dan memberikan pujian ketika anak berhasil mengendalikan emosinya dengan baik.

Calm Down

Dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, anak-anak dapat belajar mengendalikan emosi mereka dengan baik. Jadi, mari kita ajarkan anak-anak cara menenangkan diri dan membantu mereka dalam mengelola emosi dengan sebaik mungkin.

Ajarkan Anak untuk Mengungkapkan Perasaan

Anak yang tidak diajarkan mengungkapkan perasaan akan cenderung sering berteriak, memukul, menendang, dan menjerit ketika marah. Ini karena mereka tidak tahu bagaimana mengomunikasikan perasaan mereka dengan kata-kata. Mempelajari cara mengungkapkan perasaan adalah keterampilan yang sangat penting bagi anak, karena membantu mereka untuk berkomunikasi dengan baik dan memahami diri mereka sendiri.

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengajarkan anak Anda cara mengungkapkan perasaan dengan baik:

1. Beri contoh dan beri ruang untuk berbicara: Tunjukkan pada anak bahwa adalah normal dan sehat untuk berbicara tentang perasaan mereka. Beritahu mereka bahwa Anda tertarik untuk mendengar apa yang mereka rasakan dan bahwa Anda akan mendukung mereka. Berikan mereka kesempatan untuk berbicara tentang perasaan mereka, baik itu melalui percakapan santai atau melalui kegiatan seperti jurnal atau gambar.

2. Ajarkan kata-kata emosi: Bantu anak Anda untuk mengenali dan memberi nama pada emosi yang mereka rasakan. Ajarkan mereka kata-kata seperti sedih, marah, bahagia, takut, dan cemas. Ini akan membantu mereka memahami dan mengungkapkan perasaan mereka dengan lebih jelas.

3. Latih keterampilan mendengarkan: Selain mengajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan mereka, ajarkan mereka juga untuk mendengarkan perasaan orang lain. Ajarkan mereka untuk menjadi pendengar yang baik dan empati. Ini akan membantu mereka memahami perasaan orang lain dan memperkuat hubungan sosial mereka.

4. Berikan dukungan dan pemahaman: Ketika anak Anda mengungkapkan perasaan mereka, berikan dukungan dan pemahaman. Jangan mengecilkan perasaan mereka atau mengabaikan mereka. Berikan mereka ruang untuk merasakan emosi mereka tanpa takut dihakimi atau diabaikan.

Dengan mengajarkan anak Anda untuk mengungkapkan perasaan mereka, Anda membantu mereka untuk menjadi individu yang lebih emosional cerdas dan lebih baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ini adalah keterampilan yang akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka.

Membangun Kekuatan Emosional pada Anak

Cara Mengajarkan Anak untuk Mengungkapkan Perasaan
Beri contoh dan beri ruang untuk berbicara
Ajarkan kata-kata emosi
Latih keterampilan mendengarkan
Berikan dukungan dan pemahaman

Berikan Pujian pada Anak

Memberikan pujian pada anak menjadi salah satu cara yang dapat mengajarkan anak mengelola emosinya. Pujian yang diberikan dengan tepat dan bijaksana dapat membantu anak memahami dan mengenali perasaan positif yang dialaminya, serta meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi intrinsiknya.

Sebagai orang tua, Anda dapat memberikan pujian yang konstruktif kepada anak ketika ia berhasil mengelola emosinya dengan baik. Misalnya, ketika anak berhasil mengatasi tantangan atau mengendalikan kemarahannya dengan cara yang baik, berikanlah pujian yang spesifik tentang kemampuannya tersebut. Hal ini akan memperkuat koneksi antara pengelolaan emosi yang baik dengan penghargaan yang didapatkan.

Namun, perlu diingat bahwa pujian yang berlebihan juga tidak dianjurkan. Berikan pujian secara wajar dan berfokus pada usaha yang anak lakukan, bukan hanya hasil akhirnya. Selain itu, penting juga untuk memberikan pujian secara konsisten dan tidak hanya saat anak berhasil mengatasi emosinya, tetapi juga ketika ia sedang dalam proses belajar mengelola emosi.

Manfaat Memberikan Pujian pada Anak
Meningkatkan rasa percaya diri anak
Memotivasi anak untuk terus belajar mengelola emosinya
Membangun hubungan yang positif antara orang tua dan anak
Memperkuat koneksi antara pengelolaan emosi yang baik dengan penghargaan yang didapatkan

Selain memberikan pujian, penting juga untuk menjadi contoh yang baik dalam mengelola emosi. Anak cenderung meniru sikap dan perilaku orang tua, jadi jika Anda dapat menunjukkan cara yang baik dalam mengatasi emosi, anak juga akan belajar darinya. Bukan hanya memberikan pujian pada anak, tetapi juga memperlihatkan kepada mereka bagaimana mengelola emosi dengan baik adalah kunci dalam membantu mereka mengembangkan kekuatan emosional.

pengembangan emosi anak

Dalam artikel ini, kita telah membahas pentingnya memberikan pujian pada anak sebagai salah satu cara untuk mengajarkan mereka mengelola emosi. Dengan memberikan pujian yang konstruktif dan tepat waktu, Anda dapat membantu anak memperkuat pengelolaan emosinya, meningkatkan rasa percaya diri, serta membangun hubungan yang positif dengan mereka. Selain itu, dengan menjadi contoh yang baik dalam mengelola emosi, Anda juga dapat memberikan pengaruh yang positif dan membantu anak mengembangkan kekuatan emosional yang sehat.

Berikan Contoh yang Baik

Perilaku orang tua adalah hal yang paling mudah dicontoh oleh anak. Kita sebagai orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi kita sendiri. Ketika anak melihat bagaimana kita mengatasi emosi negatif seperti marah atau frustasi dengan cara yang baik, mereka akan belajar untuk mengatur emosi mereka sendiri.

Salah satu cara untuk memberikan contoh yang baik adalah dengan berbicara dengan tenang dan mengungkapkan perasaan dengan jelas. Misalnya, jika kita sedang marah, kita dapat mengatakan, “Saya merasa marah saat ini karena ada hal yang membuat saya tidak senang. Namun, saya akan mencoba tenang dan mencari solusi yang baik.” Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa marah adalah emosi yang normal, tetapi penting untuk mengelolanya dengan baik.

Kita juga dapat memberikan contoh yang baik dengan menunjukkan empati dan mendengarkan dengan baik ketika anak mengungkapkan perasaan mereka. Ketika anak sedang sedih atau kecewa, kita bisa mengatakan, “Aku mendengar apa yang kamu rasakan. Aku mengerti bahwa itu bisa membuatmu sedih. Apakah ada yang bisa aku bantu?” Dengan cara ini, anak akan merasa didengarkan dan dipahami, dan mereka akan belajar bahwa penting untuk saling mendukung dalam menghadapi emosi yang sulit.

Pentingnya Memberikan Contoh yang Baik: Cara Memberikan Contoh yang Baik:
Membantu anak belajar mengatur emosi mereka sendiri. Menunjukkan cara berbicara dengan tenang dan jelas.
Membantu anak belajar mengungkapkan perasaan mereka. Menunjukkan empati dan mendengarkan dengan baik.
Mendorong hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. Membantu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak.

Memberikan contoh yang baik juga melibatkan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak. Ini berarti menjaga komunikasi yang terbuka, menghargai pendapat dan perasaan anak, dan menciptakan aturan-aturan yang adil dan konsisten.

Dalam kesimpulan, memberikan contoh yang baik adalah kunci dalam mengajarkan anak mengelola emosinya dengan baik. Dengan memberikan contoh yang baik, kita dapat membantu anak memahami pentingnya mengatur emosi mereka sendiri dan memberikan mereka keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan emosional yang sehat.

pengembangan emosi anak
Sumber gambar: seo-writing.ai

Kesimpulan

Kini Anda sudah tahu pentingnya anak belajar mengelola emosi dan cara mengajarnya. Membangun kecerdasan emosional pada anak merupakan langkah penting dalam memastikan perkembangan psikologis yang stabil dan terkontrol. Anak-anak yang mampu mengelola emosinya dengan baik akan memiliki kemampuan untuk merespons situasi dan pengalaman yang baru dengan benar, menghindari perilaku negatif seperti tantrum, kesedihan berlebihan, atau kemarahan yang sulit dikendalikan.

Pentingnya mengajarkan anak mengelola emosi terletak pada dampaknya terhadap perkembangan perilaku anak. Anak yang tidak diajarkan mengelola emosi cenderung menunjukkan perilaku yang tidak baik, seperti berkelahi, melakukan perundungan, atau mudah terpancing emosi. Oleh karena itu, orang tua perlu mengajarkan anak cara mengelola emosi dengan memberikan mereka strategi dan keterampilan yang tepat.

Beberapa cara mengajarkan anak mengelola emosi meliputi mengajarkan mereka cara menenangkan diri saat emosi memuncak, mengajarkan mereka untuk mengungkapkan perasaan dengan kata-kata yang sesuai, memberikan pujian yang konstruktif, dan memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi. Orang tua pun harus membantu anak mengembangkan kecerdasan emosional mereka dengan memberikan stimulasi yang tepat, mendorong eksplorasi dan kreativitas, dan mendukung pengembangan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal. Semua langkah ini akan membantu anak dalam mengembangkan kemampuan EQ dan IQ mereka serta meraih kesuksesan dalam kehidupan.

FAQ

Q: Mengapa penting mengajarkan anak mengelola emosi?

A: Mengajarkan anak mengelola emosi penting karena dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial, mengurangi risiko perilaku negatif, dan meningkatkan kesehatan mental.

Q: Bagaimana cara mengajarkan anak mengelola emosi?

A: Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengajarkan anak cara menenangkan diri, mengungkapkan perasaan, memberikan pujian, memberikan contoh yang baik, dan mendukung pengembangan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.

Q: Mengapa penting memberikan pujian pada anak?

A: Memberikan pujian pada anak dapat meningkatkan kepercayaan diri, motivasi intrinsik, dan kesehatan mental mereka. Namun, penting untuk memberikan pujian yang konstruktif dan tidak berlebihan.

Q: Bagaimana cara memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi?

A: Orang tua dapat memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi dengan tidak berteriak penuh amarah, mengungkapkan perasaan dengan bijak, dan tidak mudah marah. Hal-hal yang diajarkan pada anak juga harus orang tua lakukan sebagai contoh.

Q: Mengapa penting mendukung pengembangan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal pada anak?

A: Kecerdasan interpersonal dan intrapersonal adalah bagian dari kecerdasan emosional yang dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosi mereka. Hal ini dapat membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki hubungan sosial yang positif.

Link Sumber

Daftar Newsletter Kami

Dapatkan pemberitahuan melalui email ketika terdapat artikel menarik lainnya!